Rabu, 18 Juni 2014

Kisah Kelam Bulan Madu BCL

loading...

Mungkin tidak ada yang bisa membuat Bunga bahagia, selain akhirnya bisa melangsungkan pernikahan yang megah bersama kekasihnya Ashraff, mereka tidak peduli dengan sekelilingnya, hingga banyak para potografer / paparazzi yang menjadikan mereka sasaran empuk karena tak jarang mereka mengumbar kemesraan dihadapan umum. Tapi Bunga tidak peduli, dia sangat mencintai Ashraff, pria tampan asal malaysia, yang dimatanya sangat sempurna, selain penampilannya, pergaulan dan prilakunya yang sopan sekaligus romantis. Bunga seringkali dikejutkan oleh Ashraff yang romantis, seperti saat itu Bunga berteriak kegirangan saat Ashraff memberinya tiket dan akomodasi di kawasan Tropis di kepulauan Maladewa.

Tanpa persiapan yang bertele-tele, Bunga dibawa oleh
Ashraff, suaminya, ke maladewa dan menginap di resort mewah pinggir pantai tropis, menambah suasana romantis. Seperti pasangan pengantin baru lainnya, Ashraff dan BCL memanfaatkan momen itu untuk menikmati suasana dan tentu saja dengan permainan seks yang intens.

"thanks ya hun, for making this for me" bisik bunga disertai dengan ciuman yang hangat di bibir suaminya, di malam pertamanya di balkon resort pribadi yang menghadap pantai, malam itu suasana sangat romantis, diiringi debur ombak silih berganti dan cuaca yang cukup cerah.
"no.. i should thank to you" ucap Ashraff sambil menatap mesra istrinya.
"for what??" bunga tersenyum
"for became the part of my life.. and to became the permanent resident of my heart" bisik Ashraff di telinga istrinya sambil kemudian menghisap lembut leher istrinya yang saat itu mengenakan atasan bikini dan bawahan cd yang ditutup oleh kain tipis yang dilipat untuk sekedar menutup paha Bunga yang mulus.
Bunga tersenyum dan mulai menikmati cumbuan suaminya. Diluar perkiraan orang-orang, Bunga masih perawan hingga malam pertama pernikahannya dengan Ashraff.
Bunga mendekap kepala suaminya yang perlahan menghisap lembut lehernya, kemudian mereka melakukan french kiss dengan lembutnya.
Suasana romantis perlahan semakin menghangat, ketika tangan Ashraff bergerak meremas pelan dada bunga yang masih berbalut bra bikini biru.
Bunga memegang tangan suaminya.
"not here hun, ke dalem aja yuk" bisik bunga..
"i wanna do it here hun.. right here right now.. because you look so damn gorgeous with the moonlight upon your face" jawab Ashraff.

Tidak mau merusak atmosfer yang ada, Bunga melanjutkan percumbuan mereka.
Ciuman bibir yang hangat, diselingi permainan lidah yang intens. Memicu percikan birahi diantara pasangan muda tersebut.
Bunga tak lagi protes ketika Ashraff membuka tali bh nya sehingga dia toples di balkon resort pribadi itu. Ashraf tidak membiarkan istrinya kedinginan dengan segera mengecup, menjilat dan menghisap puting istrinya, membuatnya mendesah kenikmatan.

Tangan bunga mulai bergerak meraba celana suaminya yang saat itu mengenakan celana pendek dan T Shirt.
"Auww.. you dont wear any underwear " senyum bunga ketika tangannya merogoh ke balik celana suaminya dan kemudian menggenggamnya.
Ashraff hanya tersenyum.
Mereka kemudian kembali berciuman dengan hotnya, saat kemudian bunga menghentikannya..
diiringi dengan senyum manisnya.. Bunga duduk dengan lututnya, sehingga wajahnya sejajar dengan selangkangan suaminya.
Perlahan sambil menatap wajah suaminya, bunga menurun celana boxer Ashraff sehingga tersembul lah batang kejantanan Ashraff.
Tangan mulusnya menggenggam batang milik suaminya, yang kini menjadi miliknya sepenuhnya.
Mengocoknya secara perlahan sambil sesekali melihat ekspresi suaminya yang sedang merasakan kenikmatan.
Bunga menjulurkan lidahnya, kemudian perlahan menjilati konti suaminya, dimulai dari pangkalnya hingga mencapai ujung palkonnya.
Kemudian kembali bergerak mengemoti kantung semar ashraff membuat suaminya bergelinjang antara nikmat dan kegelian.
Lalu ritual oral seks pun dilanjutkan bunga dengan mengemut dan menjilati batang kejantanan suaminya.
Ashraff memegang kepala istrinya yang bergerak sehingga dia sedang mengocok kontolnya dengan mulut istrinya.
hingga dia mulai merasakan bahaya, ketika ada dorongan yang ingin keluar.
Ashraff menghentikan istrinya dan mencabut kontinya dari mulut istrinya.

Bunga pun berdiri dan mencium dengan hot suaminya, yang dibales Ashraff dengan hot pula. Ashraff masih mengenakan T Shirt dan tidak bercelana hingga kontinya mengacung dengan kerasnya. Sementara Bunga, sudah tidak mengenakan bh hingga toketnya yang sekal walaupun tidak besar tersembul dengan bebasnya. Bunga ingin segera menjemput kenikmatan yang lebih tinggi lagi, dia bergerak menurunkan CDnya, dibantu oleh suaminya, hingga kini Bunga total telanjang.

Bunga mendorong suaminya ke kursi malas yang ada di balkon itu, Ashraff cepat tanggap diapun kemudian duduk di kursi itu dengan konti yang masih mengacung. Bunga kembali berlutut dan mengemoti konti suaminya sebelum dia bergerak menaiki suaminya.
Bunga menggesek selangkangannya ke batang kemaluan suaminya, sebelum akhirnya melesakan konti itu untuk menerobos masuk ke lubang kenikmatannya.

Mereka berpacu meraih kenikmatan, Bunga menikmati lesakan batang kejantanan ashraff bagaikan koboi wanita yang mengendalikan kuda rodeo dengan liarnya. Mereka meracau penuh kenikmatan hingga akhirnya puncak kenikmatan tiba seiring dengan semprotan air mani ashraff ke rahimnya yang diiringi dengan lenguhan panjang penuh kenikmatan dari bunga yang juga sudah menjemput orgasmenya.

Setelah mengumpulkan nafasnya, Bunga menggelosor kesamping suaminya yang matanya masih terpejam merasakan sisa-sisa kenikmatan yang baru saja diberikan oleh istrinya yang cantik dan seksi.

Bunga memeluk suaminya dengan penuh bahagia, dia tahu dia akan bahagia bersama suaminya.

Mereka menikmati malam itu dengan memandangi langit yang cerah dihiasi bintang-bintang di langit, dan sesekali berciuman dengan mesra. Hingga untuk beberapa lama, birahi mereka muncul lagi dan mereka pun kembali ngeseks di balkon itu sekali lagi di malam itu. Dan tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang mengamati mereka tidak jauh dari balkon itu.

Mentari mulai menyinari balkon resort saat Asraff mulai memicingkan mata menikmati langit pagi yang masih temaram.
"Hhoaamm... " Asraff mengeliat meregangkan otot-ototnya yang sedikit tertekuk karena tertidur di kursi daybed di teras resort itu.
Dia melihat istrinya meringkuk tidur memeluk erat tubuhnya, Asraff tersenyum, dia merasa beruntung bisa memiliki istri secantik Bunga. Perlahan jemarinya menyisiri rambut istrinya dan mengelus kepalanya sambil sesekali mengecup keningnya. Saat itu mereka tertidur yang ditutupi dengan selimut, sementara dibalik selimut mereka tidak mengenakan apa-apa, bunga hanya mengenakan cd, sementara Asraff masih telanjang.

Masih betah dengan keadaan yang ada, Asraff kembali ke posisi semula dan kembali memejamkan mata sambil tangannya memeluk erat istrinya. Bunga tertidur di bahu asraff sementara tangannya memeluk suaminya. Suara-suara deburan ombak, burung camar yang terbang diatas mereka seolah terlalu indah untuk dilewati. Mata Asraff pun terpejam, tapi tidak lama, dia merasakan remasan-remasan tangan istrinya yang memeluknya. Tangan bunga yang semula ada didadanya bergerak turun mengelus-elus perutnya, perlahan tangan tersebut semakin turun kebawah hingga akhirnya mengenggam batang kejantanan Asraff yang memang sedang mengeras (biasa terjadi pada pria di pagi hari).
Asraff tersenyum dengan kelakuan istrinya yang menggodanya, dia pun tak kalah, dengan mengelus-elus punggung bunga sampai akhirnya turun ke bawah menyentuh permukaan pantat istrinya, kemudian bergerak merogoh bongkahan pantat istrinya.
Bunga merespon remasan suaminya di pantatnya dengan mulai mengusap-usap batang Asraff yang semakin mengeras.
Jika dilihat dari luar, mungkin tidak ada yang tahu karena kegiatan mereka lakukan di balik selimut.
Mata Bunga terbangun dan menengadah menatap suaminya.
"Morning hun.." ucap bunga
"morning.. "jawab suaminya, yang kemudian diikuti dengan kecupan bibirnya oleh bunga sementara aktivitas tangan bunga yang mengocok batang asraff tidak terhenti. "Cupp..." Bunga mencium bibir suaminya kemudian bergerak menjilat leher suaminya, dadanya, perutnya hingga akhirnya sedikit bermain lidah di kantong biji asraff.
Asraff menahan nafas ketika akhirnya Bunga mengemoti kantong zakarnya sambil tangannya bergerak mengocok batangnya. Sebelum kemudian akhirnya batangnya masuk ke dalam mulut mungil istrinya.

"ding dong"
"room service !" teriak pegawai hotel yang ada di bawah.
Tentu saja Asraff kaget, tapi sudah terlambat karena pegawai tersebut keburu naik ke atas. Untung saja masih ada selimut yang menutupi aktivitas Bunga di batang kejantanannya.
"Breakfast sir" sambut pegawai hotel itu dengan ramah. Pegawai hotel tersebut seorang wanita usia 20 tahunan, yang penampilannya cukup cantik, hanya saja seragam hotel tersebut menyembunyikan keseksian tubuhnya yang montok.
"Oh yes please.." sahut Asraff gugup. Bunga yang masih berada di balik selimut sepertinya tidak terganggu dengan adanya kedatangan pegawai hotel tersebut, dia masih bergerak mengemoti batang kejantanan Asraff.
Pegawai hotel tersebut mulanya tidak menyadari, tetapi ketika dia bergerak ingin menyimpan makanan sarapan di mejanya, dia melihat adanya pergerakan dibalik selimut yang digunakan oleh tamunya, sehingga dia pun mafhum dengan apa yang terjadi. Roman mukanya langsung memerah.
"Sorry to bother you sir.., thank you, hope you and.. err... can enjoy.. your self... eh.. i mean enjoy your breakfast".. ucap pegawai hotel itu grogi kemudian bergerak kembali ke kantornya.

Selepas pegawai hotel itu pergi, Asraff membuka selimutnya.
"You are so naughty !!... " senyum Asraff yang kemudian meraih istrinya untuk berciuman.
Bunga tertawa lepas, dan kemudian melanjutkan percumbuan mereka pagi itu.

Kisah Kelam Bulan Madu BCL Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar